Nissan GT-R Nismo . . . GT-R Tercepat di muka Bumi

Readers sekalian, Nissan kembali melakukan Factory Tunned terhadap sedan sport premium mereka yang bahkan reviewers sekelas Top Gearpun angkat topi terhadap varian Mobil Jepang yang satu ini. Jarang jarang Top Gear memberikan apresiasi besar kepada mobil mobil Jepang euuy ha ha. Oke Di Gelaran Tokyo Motor show 2013 Nissan GT-R mendapat sentuhan Factory-Tuned sehingga membuahkan Hasil Nissan GT-R Nismo . . . GT-R Versi Ultimate ini akan hadir di pasar jepang akhir February 2014 dan untuk U.SA – Eropa akhir 2014.

Apa aja sih yang dilakukan oleh Nissan sehingga GT-R Nismo ini bisa sangat cepat sampai sampai satu putaran penuh sirkuit Nurburgring dapat ditempuh dalah 7 menit 08,679 detik atau 16 detik lebih cepat dari GT-R Standar yang ditest di sirkuit yang sama 2011

Yang pertama adalah mesin 3.8-liter V6 VR38DETT nya yang di tuned sampai menggapai power maksimal 600 hp dan torsi maksimum 481 lb ft (652 Nm)  . . . edaaann banget. Kemampuan mesin ini di topang juga oleh Sisitem Turbo yang dipakai di GT3 Racing dengan konfigurasi diameter besar sehingga sangat flow plus timing pengapian yang di optimalisasi dan update pompa bahan bakar.

Selain itu sasis dari GT-R Nismo pun di tuned. Yang pertama adalah suspensi custom brand Bilstein DampTronic dampers yang bisa di seting 3 pilihan COmfort, Normal, dab Sirkuit/Race. Bannya Dunlop yang didesain Khusus untuk Nismo ukuran depan 255/40 ZRF20 belakang 285/35 ZRF20. Lalu ada Semacam Link yang menghubungkan kedua suspensi depan sehingga menambah Sudut Caster yang dapat mengoptimalisasi posisi roda saat melibas Cornering pada kecepatan Tinggi (high-G). Lalu ada anti roll bar berukuran 17,3 mm di belakang menambah rigiditas GT-R Nismo.

Desain Luarnya pun menggunakan simulasi fluida dinamika sehingga dapat mengembangkan bentuk body GT-R nismo yang sangat aerodinamis. Lalu ada downforce yang bisa menambah grip ban sebesar 100kg saat ngebut 300 km/jam . . . pantas saja, Lap Time bisa di pangkas 16 detik . . . joss banget Nissan . . .

Taufik of BuitenZorg